
Antigen dan antibodi merupakan substansi yang berhubungan karena adanya antigen akan menyebabkan produksi antibodi. Antibodi yang telah diproduksi akan menghambat kinerja antigen yang menjadi penyebab suatu penyakit. Oleh karena itu, mari kita bahas satu per satu.
Pengertian Antigen
Antigen adalah suatu substansi yang dianggap asing oleh tubuh, dan akan memacu terjadinya respon imun yang akan akhirnya akan memacu produksi
antibodi.
Antigen yang berhasil masuk ke dalam tubuh akan mengaktifkan berbagai respon imun spesifik maupun non-spesifik. Jika
antigen ini tidak ditangani dengan baik oleh sistem imun kita,
antigen tersebut dapat menimbulkan penyakit sesuai dengan jenis penyakit yang dibawanya.
Struktur Antigen
Secara fungsional
antigen dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Imunogen
Imunogen adalah molekul besar dari sebuah antigen yang bersifat sebagai molekul pembawa karena membawa molekul kecil (hapten) dari suatu antigen. Imunogen ini dapat dikenal oleh antibodi dan memacu pembentukan
antibodi (imunogenik)
2. Hapten
Hapten adalah molekul kecil yang mempunyai kandungan antigenik (molekul karier) yang diikat oleh molekul besar (imunogen). Namun hapten ini tidak dapat memacu produksi antibodi jika tidak berikatan dengan molekul besar sehingga disebut sebagai molekul non-imunogenik.
 |
Pengertian dan Fungsi Antigen Antibodi |
Klasifikasi Antigen
Antigen dapat dibagi jenisnya berdasarkan asal, determinan, spesifitas, dan bahan kimianya. Berikut pembagiannya.
1. Berdasarkan Asal
a. Eksogen, karena berasal dari luar tubuh
b. Endogen, karena berasal dari dalam tubuh
2. Berdasarkan Determinan
Determinan adalah komponen
antigen yang dapat menginduki atau memacu pembetukan antibodi.
a. Unideterminan univalen : hanya memiliki satu jenis determinan dan jumlahnya satu
b. Unideterminan multivalen : hanya memiliki satu jenis determinan namun berjumlah lebih dari satu pada satu molekul
c. Multideterminan univalen : memiliki dua atau lebih jenis determinnan namun hanya berjumlah satu pada setiap jenis determinannya
d. Multideterminan multivalen : memiliki dua atau lebih jenis determinan dan setiap jenisnya berjumlah lebih dari satu.
3. Berdasarkan Spesifitas
a. Heteroantigen : dimiliki oleh banyak spesies
b. Xenoantigen : dimiliki oleh banyak spesies namun hanya spesies tertentu saja
c. Aloantigen : dimiliki oleh individu dalam satu spesies saja
d. Antigen Organ Spesifik : hanya dimiliki oleh organ tertentu saja
e. Autoantigen : berasal dari tubuh sendiri
4. Berdasarkan Bahan Kimia
Pada umumnya, antigen yang tersusun oleh polisakarida dan protein bersifat imunogenik, sedangkan jika tersusun oleh lipid dan asam nukleat biasanya tidak imunogenik kecuali berikatan dengan protein pembawa.
Pengertian Antibodi
Antibodi adalah sekelompok substansi protein yang diproduksi karena adanya pajanan antigen terhadap limfosit. Antibodi bisa juga disebut sebagai
imunoglobulin (Ig).
Struktur Antibodi
Antibodi tersusun oleh 4 rantai polipeptida (2 rantai polipeptida berat atau "
heavy chain" dan 2 polipeptida ringan atau "
light chain". Antibodi mempunyai bentuk seperti huruf Y. Kedua lengan bagian atas disebut daerah
variable, karena dapat berubah-ubah sesuai dengan antigen yang diikat. Sedangkan lengan bagian bawah disebut daerah
constan, karena daerah tersebut tidak dapat berubah bentuk.
Jenis-Jenis Antibodi
Antibodi mempunyai 5 jenis yang berbeda, yaitu IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE.
1. Imunoglobulin G
Merupakan jenis Ig terbanyak pada tubuh, dan satu-satunya Ig yang dapat menembus plasenta sebagai pertahanan pada bayi. IgG mempunyai 4 subkelas, yaitu IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4.
2. Imunoglobulin A
Merupakan jenis Ig terbanyak kedua pada tubuh. Ig ini berfungsi menjaga permukaan luar tubuh. Biasanya ditemukan pada air mata, saliva, kolostrum, dan mukus. IgA mempunyai 2 subkelas, yaitu IgA1 dan IgA2
3. Imunoglobulin M
Merupakan jenis Ig yang paling baik dalam mengikat komplemen karena strukturnya yang pentamer. Ig ini disekresi pada tahap awal respon sel plasma sehingga berada pada permukaan sel B sebagai reseptor antigen.
4. Imunoglobulin D
Ig ini juga berada pada permukaan sel B sebagai reseptor antigen, namun tidak dapat mengikat komplemen.
5. Imunoglobulin E
Merupakan jenis Ig yang paling sedikit pada tubuh. Ig ini berfungsi sebagai mediator pelepasan histamin sebagai respon alergi.
Interaksi Antigen-Antibodi
1. Netralisasi, yaitu antibodi yang menghalangi antigen untuk berikatan dengan sel lain sehingga tidak menimbulkan efek yang merugikan.
2. Aglutinasi, yaitu antigen yang dianggap asing oleh antibodi diikat lalu membentuk gumpalan. Terjadi apabila antigen bersifat karier, contohnya eritrosit.
3. Presipitasi, yaitu antigen dan antibodi yang mengendap ketika bertemu. Hal ini dapat terjadi jika antigen bersifat larut air.
- Dra. Agnes Sri Harti, M.Si : Imunologi Dasar & Imunologi Klinis, Graha Ilmu, Yogyakarta