Berikut kisah dari Laba-laba dan Lalat. Semoga kisah di bawah ini memberikan manfaat dan hikmah untuk kita semua. Selamat membaca:
Laba-laba: “Aku melihat seekor burung terbang tinggi. Dengungnya mengabarkan nyanyian merdu. Inilah lalat yang datang merindukanku. Selamat datang wahai yang kedatangannya amat aku nantikan.”
Lalat: “Apa maumu dengan sambutan ini? Menyakiti makhluk yang mencintai hidup yang tenteram? Aku tahu, jika laba-laba melihat lalat, ia tidak kuasa menahan hasrat untuk bersantap.”
Laba-laba: “Itu omongan musuh, semua hanya kedengkian. Jangan dengarkan itu, jangan pedulikan. Andai kau lihat sarang dan jamuan yang aku siapkan, tentu kamu akan tidak akan keberatan singgah.”
Lalat: “Tidak, aku tak akan mendatangi rumahmu. Aku tahu, kamu akan menghisap darahku. Kamu tidak hanya ingin mengundangku melihat-lihat rumahmu. Tinggalkan aku, jangan sakiti aku.”
Laba-laba: “Dengan akalmu kamu telah menerima omongan-omongan yang benar dari semua makhluk, hingga kamu menjadi seperti orang pandai. O, sayap yang lembut dan bola mata yang berbinar! Mahasuci Tuhanku, betapa banyak nikmat yang diberikan kepadamu.”
Lalat: “Tuan, aku sangat berterima kasih kepadamu. Pujianmu sungguh sangat indah. Terimalah tanganku, perkenankan aku meminta maafmu karena buruk sangkaku telah menyakitimu.”
Laba-laba: "Berikan tanganmu dan aku akan memperdayamu dalam jeratku. Aku akan menyantapmu dengan lahap. Pujianku telah menipumu dan kau termakan olehnya. Karena itu rasakanlah kematian dan kebinasaan.”
|
Gambar bersumber dari google |
Kisah Laba-laba dan Lalat di atas mengajarkan kepada kita semua bahwa jika kita menerima sebuah pujian dari orang yang hendak menguasai kita dengan kejahatan maka hendaklah untuk berwaspada dan jangan sekali-kali terlena dengan pujian tersebut.
Semoga kita semua terlindungi dari orang-orang yang jahat. Amin.