Sebelum Nabi Adam a.s. diciptakan, Allah menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya. Langit dan bumi oleh Allah diciptakan dalam waktu enam hari atau masa. Sedangkan satu hari atau satu masa di sisi Tuhan sama dengan seribu tahun menurut perhitungan manusia. Allah Maha Kuasa apabila menghendaki sesuatu cukup berfirman, "Kun" (Jadilah!) maka jadilah apa yang diinginkan-Nya.
Sesudah menciptakan langit dan bumi Allah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Malaikat dibuat dari nur atau cahaya. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang tunduk dan patuh, senantiasa berbakti kepada-Nya. Sama sekali tidak pernah durhaka kepada-Nya. Malaikat tidak mempunyai nafsu, tidak makan dan tidak tidur, tidak melakukan perbuatan dosa. Tidak berjenis laki-laki atau perempuan dan mempunyai alam tersendiri yaitu alam ghaib yang tidak dapat dilihat manusia.
Sementara jin dan iblis diciptakan dari api yang sangat panas sebelum manusia. Ia mempunyai jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jin ada yang patuh dan ada yang ingkar kepada perintah Tuhan. Jin yang ingkar dan membangkang perintah Allah disebut iblis dan setan.
Iblis dan keturunannya adalah makhluk yang sangat durhaka dan jahat. Tidak ada kebaikannya sama sekali. Pekerjaan iblis dan setan adalah menggoda manusia agar tersesat dan jatuh dalam lembah dosa. Permintaan iblis untuk hidup di dunia sampai hari kiamat dikabulkan Allah. Sebab dahulu iblis adalah makhluk yang pernah patuh kepada Allah. Jadi, perpanjangan umur bagi iblis hingga hari kiamat adalah sebagai balasan bagi kebaikannya di masa lalu sebelum diciptakannya Nabi Adam. Setelah Nabi Adam diciptakan oleh Allah, iblis menjadi makhluk pembangkang.
Sesudah langit dan bumi, malaikat dan jin atau iblis diciptakan maka Allah hendak menciptakan makhluk yang akan diperintah untuk mengelola bumi, yaitu Adam. Kisah penciptaan Adam diawali dengan dialog antara Allah dan para malaikat-Nya. Allah swt. memberitahukan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan khalifah di muka bumi.
Para malaikat mengira lalai dalam menjalankan tugasnya maka mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menciptakan manusia? Padahal mereka hanya akan berbuat kerusakan di atas bumi. Mereka akan saling bermusuhan dan berbunuhan. Bukankah kami para malaikat senantiasa patuh dan mengagungkan nama-Mu?"
Untuk melenyapkan kekhawatiran para malaikat itu, Allah swt. kemudian berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Para malaikat bungkam mendengar penegasan Allah itu. Bukankah Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu? Hal ini disebutkan dalam al-Quran:
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَئِكَةِ اِنِّى جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً, قَالُوْآ اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيْهَا وَ يَسْفِكُ الدِّمآءَ, وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ, قَالَ اِنِّيْ اَعْلَمُ مَالاَ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. al-Baqarah: 30).
|
Kisah Penciptaan Nabi Adam a.s. |
Demikianlah Allah kemudian menciptakan Adam dari tanah liat dan lumpur hitam. Setelah terbentuk kemudian dimasukkan roh ke dalamnya. Adam pun kemudian hidup. Bisa berdiri tegak. Adam adalah manusia pertama sekaligus sebagai nabi pertama di muka bumi. Setelah penciptaan Adam, Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud dan menghormat kepada Adam. Para malaikat pun bersujud sebagai pernyataan hormat dan ucapan selamat atas terciptanya Adam.
Hanya iblis yang tidak mau bersujud. Ia membangkang perintah Allah. Allah bertanya, "Apakah yang membuat engkau tidak bersujud kepada Adam?" "Saya lebih baik dari Adam. Engkau ciptakan saya dari api sedang Adam hanya dari segumpal tanah," kata iblis menyombongkan diri.
Yang berpendapat api lebih baik dari pada tanah adalah iblis sendiri. Padahal hanya Allah-lah yang Maha Tahu siapa yang lebih mulia di antara makhluk ciptaan-Nya. Allah pun murka mendengar jawaban iblis, "Hai iblis! Keluarlah engkau dari surga. Sungguh tidak patut kau tinggal di sini lagi dan terkutuklah engkau selama-lamanya!" Iblis berkata, "Wahai Tuhan! Engkau kutuk dan Engkau usir aku dari surga karena Adam. Saya rela. Tapi kabulkanlah permohonan saya untuk hidup lama hingga hari kiamat nanti."
Permohonan iblis dikabulkan bahwa ia akan dibiarkan hidup sampai hari kiamat tiba. Iblis kemudian bersumpah, "Wahai Tuhan, karena Engkau telah menghukum saya sebagai yang tersesat maka saya akan menghalang-halangi Adam dan keturunannya dari jalan-Mu yang lurus. Saya akan mendatangi untuk menggoda mereka dari muka dan belakang dari kiri dan dari kanan!"
Itulah sumpah iblis. Ia bertekad akan menyesatkan Adam dan keturunannya agar mereka menjauhi perintah Allah, berbuat kekacauan di muka bumi, saling bermusuhan dan berbunuhan satu sama lain. Allah menceritakan hal ini dalam al-Quran surah al-Hijr ayat 27-40.