Di bawah ini adalah kisah Nabi Hud as. yang mengajak umatnya agar beribadah dan menyembah kepada Allah swt. Semoga ada hikmah (pelajaran) yang dapat diambil. Selamat membaca.
Nabi Hud as. adalah putera Sam bin Nuh, jadi beliau adalah cucu Nabi Nuh as. Nabi Hud as. diutus ke tengah-tengah kaumnya yang sangat durhaka. Mereka adalah suku 'Ad yang berbadan kuat dan besar. Suku 'Ad bertempat tinggal di sebelah utara Hadramaut, Yaman Selatan.
Kaum 'Ad dikaruniai tanah yang subur lengkap dengan sarana irigasi yang baik. Air seolah memancar dari segenap penjuru untuk menyirami dan menyuburkan tanah pertanian dan perkebunan mereka. Berkat karunia Allah ini, mereka hidup makmur, mereka dapat membangun tempat tinggal yang indah dan megah, bangunan-bangunan dan istana-istana yang mewah.
Kecenderungan manusia selalu lalai. Bila kemakmuran dan kemewahan sudah tercapai mereka lupa diri dan hanya memperturutkan hawa nafsunya yang tak kenal puas. Mereka lupa akan penciptanya, mereka lupa bersyukur. Bukan Allah yang mereka sembah tetapi berhala-berhala yang mereka buat dengan memberikan nama seperti "Shamud", "Shada", dan "Al-Haba".
|
Kisah Nabi Hud as. |
Ajakan Nabi Hud as. Kepada Kaum 'Ad
Nabi Hud as. adalah seorang yang berlapang dada, berbudi tinggi, pengasih, penyantun, sabar namun cerdas dan tegas. Karena kesesatan kaumnya yang semakin menjadi-jadi, Nabi Hud as. menyeru kepada mereka untuk menyembah Allah swt. dan meninggalkan persembahan berhala dan batu. (Lihat Q.S. al-A'raf ayat 65).
Dengan penuh ikhlas dan sabar Nabi Hud as. menyeru umatnya yang telah sesat, "Wahai kaumku, kalian telah menempuh jalan yang keliru dan sesat. Batu-batu berhala yang kalian sembah tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak mampu memberikan kebaikan maupun kemelaratan. Hanya Allah yang pantas kita sembah. Dialah yang memberikan rezeki berlimpah ruah sehingga kalian dapat hidup makmur di muka bumi ini. Allah yang menghidupkan kita dan mematikan kita. Ingatlah, Allah akan menghidupkan kita kembali di akhirat guna mempertanggungjawabkan perbuatan kita di muka bumi. Siapa yang beramal baik akan mendapat pahala surga yang penuh dengan kenikmatan. Sebaliknya siapa yang berbuat jahat dan kemaksiatan akan menerima siksa dan penghinaan."
Ajakan Nabi Hud as. ini malah dilecehkan oleh kaumnya. Mereka berkata, "Mana bisa orang yang mati akan dihidupkan kembali. Itu hanya omong kosong dan bualanmu saja. Orang hidup hanya sekali. Susah senang ya hanya di muka bumi ini. Kalau sudah mati ya sudah, tidak ada urusan lagi."
Mereka bahkan berani mencerca Nabi Hud as. dan perbuatan mereka makin keterlaluan. Kemaksiatan merajalela. Mereka tidak mau menerima Nabi Hud sebagai utusan Allah bahkan mengejeknya sebagai orang bodoh tidak berakal. Kisah tentang perilaku kaum 'Ad terhadap Nabi Hud as. dan ajakannya untuk beriman dan beribadah kepada Allah serta bersyukur kepada-Nya terdapat pada al-Quran surah asy-Syu'ara ayat 123-128.