Berikut ini adalah kisah (cerita) tentang seorang saudagar yang tekun beribadah dan wara ketika menghadapi perampok di dalam perjalanannya. Semoga kisah di bawah ini memberikan hikmah (pelajaran) untuk kita semua. Selamat membaca:
Dikisahkan pada suatu masa ada seorang saudagar yang tekun beribadah dan wara’. Suatu ketika di dalam perjalanan dia dicegat oleh sekawanan perampok yang mendorongnya dengan senjata. Si perampok itu membentak, “Letakkan barang bawaanmu, karena aku akan membunuhmu!” Saudagar itu berkata, “Bila engkau hanya menginginkan barangku, mengapa engkau juga inginkan darahku?”
Perampok menjawab, “Harta ini akan menjadi milikku dan aku ingin darahmu!” Saudagar itu berkata, “Baiklah, karena kamu menginginkan demikian, tetapi berikan aku kesempatan sholat empat rakaat,” Perampok berkata, “Terserah kamu.” Karena para perampok mengatakan demikian, kemudian ia berwudhu dan mengerjakan sholat empat rakaat.
Ketika di akhir sholat dan pada sujud yang terakhir, ia berdoa kepada Allah, “Wahai Zat yang menguasai arsy yang agung, wahai Zat yang melakukan apa yang dikehendaki, hamba mohon dengan kebesaran-Mu, yang tiada bandingnya dan dengan kekuasaan yang tiada terkurangi dan dengan cahaya-Mu yang memenuhi pilar-pilar arsy-Mu, aku mohon kepada-Mu yang melindungi diriku dari perampok. Wahai Zat yang Maha Pemberi Pertolongan, tolonglah hamba-Mu ini.”
|
Kisah Tentang Doa Orang Yang Ditimpa Musibah |
Setelah ia membaca doa tersebut tiga kali, tiba-tiba muncul seorang ksatria penunggang kuda dengan mengacungkan tombak di antara dua telinga kudanya. Saat para perampok melihaat penunggang kuda maka seketika itu para perampok menghadangnya. Terjadilah pertempuran seru. Namun ternyata si penunggang kuda terlalu kuat bagi para perampok sehingga para perampok berhasil dikalahkan.
Si penunggang kuda menemui saudagar itu. Ia berkata,” Bangunlah.” Si saudagar bertanya, “Siapakah engkau? Demi bapak dan ibuku pada hari ini Allah telah menolongku dengan perantara dirimu.” Si penunggang kuda menjawab, “Aku adalah malaikat penghuni langit.”
Kamudian malaikat itu berkata, “Ketika engkau mengucapkan doa yang pertama, aku mendengar suara gelegar pintu-pintu langit. Saat kau berdoa yang kedua, aku mendengar hiruk pikuk penghuni langit. Saat engku mengucapkan doa yang ketiga kali, dikatakan kepadaku doa orang yang ditimpa bencana, maka aku memohon kepada Allah untuk dapat menyelamatkanmu.”
Demikianlah kisah tentang doa orang yang ditimpa musibah. Semoga teladan yang ada di dalam kisah tersebut dapat kita pahami. Dan menurut sumber yang ada, barang siapa berwudhu dan sholat empat rakaat lalu mengucapkan doa yang dibaca oleh saudagar tersebut, niscaya –insya Allah- doanya akan dikabulkan baik dalam keadaan ditimpa bencana atau tidak.