Di bawah ini adalah kisah dari seorang yang sering melakukan taubat, namun taubat yang dilakukannya hanyalah palsu dan main-main, tidak dengan sebenar-benarnya taubat. Semoga kisah ini dapat memberikan hikmat (pelajaran) untuk kita semua. Selamat membaca:
Dikisahkan, pada zaman dahulu ada seorang yang suka berfoya-foya, tetapi kemudian dia bertaubat, hari-harinya diisi dengan memperbanyak ibadah kepada Allah swt.
Suatu ketika orang tersebut jatuh sakit sehingga tidak nampak di masjid, seorang sahabat datang ke rumahnya untuk menengok, ternyata benar dia sedang sakit dan berbaring di atas ranjang yang terletak di tengah rumahnya. Mukanya nampak berwarna kehitaman, kedua matanya tertutup dan kedua bibirnya bengkak menebal.
Kemudian sahabatnya berkata, "Wahai saudaraku perbanyaklah mengucap laa ilaha illallah." Mendengar pernyataan itu, ia lalu membuka mata dan menatap penuh kemarahan, kemudian ia tak sadarkan diri. Setelah itu, sahabat tersebut mengulangi perkataan tadi hingga tiga kali, barulah ia membuka mata dan berkata, "Wahai sahabatku, kalimat itu sudah menjauh dari diriku."
Kemudian sahabat berkata lagi, "Wahai saudaraku, di mana sholatmu, puasamu, dan sholat malammu?" Kemudian ia menjawab, "Aku melakukan semua itu bukan mengharap ridho Allah, dan tobatku adalah palsu, semua kulakukan agar aku dikenal dan disebut-sebut sebagai orang alim, bila aku sendirian di rumah aku meminum khamar dan menantang Tuhan dengan kemaksiatan. Semua itu kulakukan selama beberapa masa, hingga aku ditimpa penyakit yang hampir binasa."
|
Kisah Tentang Orang Yang Melakukan Taubat Palsu |
Kemudian ia bercerita lagi, "Waktu pertama kali aku sakit, aku menyuruh anakku untuk mengambil mushaf dan berdoa kepada Allah, 'Ya Allah, demi kebenaran al-Quran yang agung, sembuhkanlah aku. Aku berjanji tidak akan melakukan perbuatan dosa untuk selamanya.
Allah swt, akhirnya mengabulkan doaku. Dan aku sembuh dari penyakit yang kuderita. Tapi setelah sembuh, aku kemudian berfoya-foya dan menikmati kelezatan dunia. Ternyata setan telah membuatku lupa akan ikrar yang aku ucapkan di hadapan Tuhan. Kemudian aku jatuh sakit kembali, dan aku pun melakukan seperti yang semula aku lakukan, berikrar kepada Tuhan dengan mushaf di atas kepalaku kemudian Allah masih memberi ampunan, tapi lagi-lagi setan melupakan segala-galanya hingga aku jatuh sakit kembali, kemudian kuulangi berikrar kepada Allah lagi, tapi kini mataku sudah tidak dapat melihat satu huruf pun, dan aku kini menyadari bahwa Allah telah murka kepadaku, kemudian aku ingin benar-benar bertobat lagi, kuacungkan mushaf di atas kepala sambil berdoa, 'Ya Allah, demi kehormatan mushaf ini, bebaskanlah aku dari penyakit ini, wahai penguasa langit dan bumi."
Setelah dia mengucapkan ikrarnya, tiba-tiba terdengar suara yang memanggil, "Engkau bertaubat tatkala engkau sakit, dan engkau kembali kepada perbuatan dosa tatkala engkau sembuh. Betapa banyak Dia menyelamatkanmu dari kesusahan, dan berapa banyak Dia menyingkap bala cobaan tatkala engkau diuji, tidaklah engkau takut dengan datangnya kematian? Dan engkau telah binasa di dalam kesalahan-kesalahan."
Kemudian sahabat itu keluar dari rumah dengan air mata yang menetes, dan tatkala ia sampai di pintu rumahnya ia telah mendengar bahwa orang itu telah meninggal dunia.
Demikianlah kisah (cerita) dari orang yang sering melakukan taubat palsu. Ganjaran yang didapat begitu menyakitkan, mati dalam keadaan murka di hadapan Allah swt. Semoga kisah di atas dapat memberikan hikmah atau pun pelajaran bagi kita semua untuk dapat menjadi orang yang sholeh dan jikalau ada kesalahan yang telah kita lakukan, segeralah kita untuk bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuhah (taubat yang sebenar-benarnya).