Nabi Nuh as. adalah keturunan yang kesepuluh dari Nabi Adam as. Ia diutus oleh Allah swt. menjadi nabi dan rasul di negeri Armenia. Nabi Nuh as. menerima wahyu kenabian dan keadaan masyarakat pada saat itu sudah sangat sesat dan menyimpang dari jalan Allah yang lurus. Mereka kembali menjadi syirik, meninggalkan kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan.
Nabi Nuh as. diutus ke tengah-tengah masyarakat yang sedang menyembah berhala. Berhala itu sebenarnya adalah patung-patung buatan mereka sendiri. Menurut mereka berhala itu mempunyai kekuatan gaib di atas manusia. Dan mereka menamakannya sesuai dengan selera mereka sendiri. Kadang-kadang mereka namakan Wadd dan Suwa, kadang Yaguts, dan kadang Ya'uq dan Nasr. Allah swt. telah menyebutkan nama-nama berhala yang disembah oleh kaum Nabi Nuh as. dengan perkataan yang dilontarkan oleh pemuka-pemuka mereka yang tertuang dalam surah Nuh ayat 23.
Dakwah Nabi Nuh as. dilakukan dengan giat siang dan malam. Baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Beliau termasuk orang yang cerdas, fasih berbicara, tajam pemikirannya, pandai berdiskusi, bersifat sabar dan tenang. Nabi Nuh as. diangkat menjadi rasul ketika berusia 450 tahun dan wafat pada usia 950 tahun. Dengan demikian, Nabi Nuh as. berdakwah kepada umatnya selama lima abad atau 500 tahun.
Meski demikian, pengikut Nabi Nuh as. yang beriman hanya sedikit yaitu kurang dari seratus orang, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah swt. surah al-Ankabut ayat 14. Umat Nabi Nuh as. banyak yang ingkar. Jika Nabi Nuh as. mengajak beribadah kepada Allah swt. dan menegakkan tauhid, umatnya selalu menentang dan mengejeknya. Para pengikut Nabi Nuh as. kebanyakan hanya para fakir miskin, atau golongan ekonomi lemah. Para bangsawan, orang-orang kaya, dan terpandang di masyarakat malah memusuhinya.
|
Ilustrasi (Gambar) bersumber dari Google |
Kecerdasan dan kefasihan Nabi Nuh as. mengalahkan segala hujah orang-orang kafir. Akhirnya orang-orang kafir itu jengkel dan menentang Nabi Nuh as. Mereka berkata, "Hai Nuh! Sesungguhnya kamu telah membantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar."
Nabi Nuh as. menjawab, "Hanya Allah swt. yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri. Tidaklah bermanfaat nasihatku kepadamu jika Allah ternyata hendak menyesatkanmu. Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan."
Demikian keterlaluannya kaum Nabi Nuh as. itu mengingkari ajaran Allah swt. Mereka bahkan mengejek dan menghina Nabi Nuh as. sebagai orang yang bodoh dan gila. Namun Nabi Nuh as. sebagai utusan Allah swt. tetap melaksanakan tugasnya. Dan orang-orang kafir makin keras menentangnya. Mereka bahkan mengancam Nabi Nuh as., "Sungguh jika kamu tidak mau berhenti berdakwah, maka kami akan merajammu beramai-ramai."