Pada kisah Nabi Nuh as. bagian kedua ini berisikan tentang keluhan Nabi Nuh as. Selamat membaca:
Nabi Nuh as. adalah hamba Allah swt. yang sholeh dan sabar. Ia senantiasa mengajak kaumnya ke jalan yang benar dan penuh kearifan dan kesabaran. Namun demikian, ia adalah hamba yang lemah dan mempunyai rasa keluh kesah. Selama lebih dari 5 (lima) abad ia berdakwah, hanya sedikit sekali dari kaumnya yang menjadi pengikutnya. Tentang keluh kesah Nabi Nuh as. kepada Allah swt., digambarkan secara jelas dalam al-Quran surah Nuh ayat 5 - 27.
Nuh berkata, "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinga dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.
Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan agar mereka beriman kepada-Mu maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan mulia?'."
|
Kisah Nabi Nuh as. (Bagian 2) - Keluhan Nabi Nuh as. - |
Dakwah Nabi Nuh as. selama ratusan tahun tidaklah membawa pengaruh kepada kaumnya, kecuali hanya sedikit. Bahkan kaumnya sudah sangat jemu mendengar dakwahannya dan menganggapnya orang gila. Mereka tak segan-segan mencemooh, memaki, bahkan mengancam dan mengganggu Nabi Nuh as. Allah swt. berfirman:
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ فَكَذَّبُوْا عَبْدَنَا وَقَالُوْا مَجْنُوْنٌ وَّازْدُجِرَ
Artinya: "Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan, 'Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman'." (Q.S. al-Qamar: 9).